ALLUMNI ARTICLE INTERPROFESSIONAL EDUCATION

dr. Iswandy Janetputra Turu’ Allo

ALLUMNI ARTICLE INTERPROFESSIONAL EDUCATION

CIMSA adalah salah satu organisasi fakultas kedokteran yang hampir tersebar di seluruh Indonesia, alumni cimsa sudah banyak yang menyebar di berbagai kota di Indonesia maupun diluar negeri dengan ahli dalam bidangnya masing-masing. Nah, salah satunya yaitu alumni CIMSA UNPAD yang sekarang sedang menempuh Master of Medical Science in Medical Education di University of Nottingham, Nottingham, The UK yang tidak lain yaitu Iswandy Janetputra Turu Allo yang merupakan NOME SCOME 2013 -2014. Bagaimanakah pendapat dr. Iswandy mengenai IPE dan pengalaman selama berada di CIMSA UNPAD? 

Dalam kesempatan mengobrol dengan beliau, dokter kelahiran Ujung Pandang, Indonesia, 22 June 1993 tersebut mengungkapkan bahwa awal mula beliau memutuskan bergabung dengan CIMSA diawali saat sedang masa kaderisasi di Fakultas Kedokteran UNPAD, ada sebuah kegiatan dimana setiap organisasi berhak mempromosikan organisasi dan kegiatannya. Nah, saat itu, salah satu stand yang beliau datangi adalah stand CIMSA FK UNPAD. 

“Tentu seperti kebanyakan anggota CIMSA, di awal yang kami lihat adalah organisasi ini keren dengan logo dan juga jaketnya yang menunjukkan identitas yang jelas. Tetapi, semakin jauh, saya melihat bahwa organisasi ini adalah organisasi yang baik, langsung turun kepada masyarakat dan mahasiswa kedokteran sehingga lebih terasa manfaatnya. Selain itu, ternyata CIMSA adalah organisasi yang sifatnya internasional, dengan SCOPE dan SCORE, serta afiliasinya dengan IFMSA. Ini jadi membuat saya tambah tertarik karena mungkin bisa berperan lebih lanjut pada tingkat yang lebih tinggi” ungkapnya.  Hal itulah yang menjadi alasan dr. Wandy bergabung CIMSA, selain itu beliau memilih masuk ke SCOME dan menjadi NOME SCOME 2013-2014 karena beliau concern kepada dunia pendidikan dan pendidikan yang berkualitas dapat mengahasilkan dokter-dokter terbaik .

Saat diawal bergabung dengan CIMSA, dr. Wandy  mengakui bahwa organisasi ini menarik karena diawal tahun langsung membuat aktivitas-aktivitas yang seru. Begitulah pengalaman yang beliau rasakan di CIMSA, tidak cukup sampai situ beliau juga bercerita bahwa cukup banyak nilai-nilai yang ia dapatkan yaitu belajar untuk bekerjasama dalam berbagai hal dengan banyak orang, belajar memimpin dan mencari jalan keluar dalam setiap masalah. Selain itu dr. Wandy juga mengatakan “Menurut ku sih yang aku dapatin dari CIMSA yaitu pengetahuan yang sifatnya soft skill dan pembahasan yang sifatnya isu, dimana isu ini digunakan sebagai jalan keluar untuk masalah yang ada contohnya seperti isu IPE”.

Selain menanyakan mengenai pengalaman di CIMSA. Mari kita bahas isu yang sangat menarik dan dimulai dari kepengurusan dr. Wandy hingga sekarang, dan isu ini yang akan menjadi topik dari campaign HKKN SCOME tahun ini, apalagi kalau bukan IPE. Apa itu IPE ? IPE adalah kegiatan pembentukan kompetensi calon tenaga kesehatan, meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang siap berkolaborasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi. Ketika kepengurusan dr. Wandy sebagai NOME 2013-2014, isu mengenai IPE ini mulai diangkat oleh pemerintah dan SCOME ikut berpatisipasi dalam mengembangkan isu ini lewat beberapa program. Selain itu beliau juga ikut aktif dalam organisasi Health Professional Education Quality (HPEQ) karena saat itu mahasiswa yang bergabung dengan HPEQ juga ikut mencoba mengembangkan program IPE ini di seluruh Indonesia, oleh sebab itu HPEQ merupakan salah satu cikal bakal dari semua aktivitas IPE di Indonesia. Menurut dr. Wandy saat ini perkembangan IPE di Indonesia sudah sangat pesat, karena IPE sekarang sudah masuk ke SKDI terbaru dan ke jajaran kementerian, akreditasi rumah sakit, dan juga kampus. SCOME saat ini akan mengangkat isu IPE ini kedalam campaign HKKN, saran dari dr. Wandy mengenai isu ini untuk SCOME agar dapat berperan aktif dalam bidang pendidikan yang ada di Aliansi Organisasi Mahasiswa Kesehatan Indonesia (AOMKI) agar pengembangan IPE dapat lebih maksimal, selain itu SCOME sendiri juga dapat mengembangan IPE melalui mahasiswa kedokteran dengan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti mengadvokasi kampus untuk mengadakan kelas bersama dengan profesi kesehatan lainnya atau membuat kajian mengenai IPE di mahasiswa kedokteran. 

Nah, itulah pendapat dr. Wandy mengenai IPE, tetapi beliau juga tidak lupa dan tetap memperhatikan keadaan SCOME saat ini, menurut beliau SCOME saat ini sudah sangat berkembang dalam kegiatan-kegiatannya, tapi masih tetap banyak yang perlu dikembangkan dalam pengembangan pendidikan kedokteran di kampus-kampus dan level nasional. 

Terima kasih banyak atas pengalaman dan pesannya, dr. Wandy! Semoga member CIMSA terutama SCOME termotivasi agar mengikuti jalan dokter yang tidak pernah menyerah untuk aktif di CIMSA.