Best Article of SCOMEnulis Challenge

“Penerapan IPE Kepada Mahasiswa Kedokteran”
by Fathina Zahrani – MSCIA UB

Sistem kesehatan Indonesia saat ini sedang mengalami krisis. Penempatan tenaga kesehatan yang tidak merata berdampak terhadap pelayanan kesehatan yang terfragmentasi. Jika masalah ini tidak segera diatasi, akan menjadi penghalang utama untuk mencapai “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Beberapa negara menunjukkan bahwa terbentuknya kolaborasi tenaga medis yang baik membuat kinerja tenaga medis lebih efisien, efektif, dan ekonomis dalam menyelesaikan permasalahan kompleks. Sehingga meningkatkan kemampuan kolaborasi antara tenaga medis dapat menjadi solusi dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Hal itu dapat direalisasikan dalam bentuk pendidikan formal yaitu Interprofessional Education (IPE).

IPE bertujuan melatih mahasiswa lebih mengenal peran profesi kesehatan yang lain sehingga diharapkan mahasiswa akan mampu untuk berkolaborasi dengan baik saat proses perawatan pasien. Proses perawatan pasien secara interprofessional akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien.  Pembelajaran IPE untuk mahasiswa kesehatan harus dimulai sedini mungkin dalam jenjang pendidikan tinggi. Implementasi IPE akan meningkatkan pemahaman yang lebih besar dari mahasiswa dengan berbagai disiplin kesehatan dalam aspek kualitas perawatan pasien. Selain itu, IPE menyatukan mahasiswa dalam forum kolaboratif, interaktif, dan berorientasi tim. Aspek kolaboratif menempatkan semua peserta pada tingkat kontributor yang sama sehingga dapat menumbuhkan rasa hormat dan sikap positif yang lebih besar diantara anggota tim kolaborasi. Melalui peningkatan komunikasi di antara penyedia layanan kesehatan, IPE dapat mengurangi redudansi intervensi dan mengurangi biaya perawatan kesehatan.