Best Article of SCOMEnulis Challenge

Mahasiswa Kedokteran Garda Terdepan Perubahan Pelayanan Kesehatan

By Fiorin Kusuma Wardhani

Pelayanan kesehatan di Indonesia dapat dikatakan masih jauh dari kata baik karena masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang kesulitan mendapatkan akses atau fasilitas kesehatan yang sesuai serta kurangnya tenaga kesehatan di daerah terpencil mengakibatkan pelayanan kesehatan yang diberikan tidak bisa sama seperti yang terjadi di kota-kota besar. Jika dilihat dari peringkat pelayanan kesehatan terbaik di dunia, Indonesia berada di peringkat ke-52 (Ireland, 2021). Banyak faktor-faktor lain yang menyebabkan masyarakat Indonesia mengeluhkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada mereka. Keluhan yang disampaikan sangat beragam, bisa dari sisi dokter yang menangani kurang profesional atau memiliki sikap yang tidak ramah, kemudian bisa juga dari masalah malpraktik atau pemberian informasi kesehatan yang tidak lengkap sehingga rawan terjadi miskomunikasi (Neraca, 2019). Salah satu solusi dan harapan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia adalah melalui para mahasiswa kesehatan, termasuk mahasiswa kedokteran.

Mahasiswa kedokteran adalah seseorang yang di masa depan akan berhadapan langsung dengan pasiennya sebagai dokter dan diharuskan untuk bersikap profesional dan ramah demi kenyamanan pasien selama menjalani pemeriksaan. Dalam menjalani pendidikannya, mahasiswa kedokteran tentunya tidak akan mengetahui masalah apa yang sebenernya terjadi di tengah-tengah masyarakat dan hal apa yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat ketika harus ke rumah sakit untuk bertemu dokter. Hal ini menjadikan beberapa negara di dunia menjalankan program yang disebut Social Accountability in Medical Schools. Program tersebut merupakan kewajiban bagi institusi kedokteran untuk mengarahkan aktivitas pendidikannya dengan memprioritaskan masalah kesehatan yang tengah beredar di kalangan komunitas, daerah, atau negara yang akan menjadi tempat mahasiswanya mengabdikan jasa di masa depan (WHO, 1995). Dengan adanya program ini, maka setiap institusi kedokteran akan menghasilkan mahasiswa kedokteran yang tidak hanya kompeten namun juga memiliki pengetahuan dan keterampilan bagaimana pelayanan kesehatan yang pantas untuk diberikan ke komunitas-komunitas tertentu supaya masyarakat menjadi senang dan nyaman ketika ditangani.

Peran mahasiswa kedokteran tidak hanya belajar keras supaya bisa memahami masalah yang ada di tengah masyarakat. Para mahasiswa dapat turun langsung, berinteraksi, dan berkomunikasi dengan masyarakat yang ada di sekitar institusi atau tempat tinggal sebagai bentuk refleksi diri sejauh mana pemahaman pribadi mahasiswa mengenai masalah masyarakat karena seluruh pendapat yang dikemukakan oleh masyarakat dapat membukakan pandangan baru. Dengan adanya pandangan baru, mahasiswa dapat menciptakan solusi atau inovasi penyelesaian masalah baru. Selain itu, mahasiswa juga bisa melakukan asesmen mengenai pelayanan kesehatan yang beredar di masyarakat. Masalah-masalah yang didapatkan dari asesmen selanjutnya bisa diangkat menjadi fokus permasalahan untuk diadvokasikan kepada pihak yang lebih berwenang supaya masalah dapat terselesaikan. Sebagai kesimpulan, mahasiswa kedokteran mempunyai peran yang sangat penting sebagai garda terdepan perubahan dan mahasiswa adalah sebuah harapan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi di masa depan.

References

Ireland, S., 2021. Revealed: Countries With The Best Health Care Systems, 2021. [Online]
Available at: https://ceoworld.biz/2021/04/27/revealed-countries-with-the-best-health-care-systems-2021/
[Accessed 10 11 2021].

Neraca, 2019. Pelayanan Kesehatan yang Masih Jauh Dari Layak. [Online]
Available at: https://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/1281-pelayanan-kesehatan-yang-masih-jauh-dari-layak
[Accessed 10 11 2021].

WHO, 1995. Defining and measuring the social accountability of medical schools. Geneva: World Health Organization.